Thursday 29 October 2009

Jalan Tak Bertepi

Dalam racaunya bayangan beserta cemas tak bernurani
dalam lari dan cahaya purnama meminjam kilau mentari
dalam kata dan seribu makna mengorbit mengitari arti
dalam deretan huruf yang tampak pucat dan mati
dalam dalam kuhembus nafas dan kudetakan hati
malam berserah diri
sunyi putih pasi

Tuju,
masih tak tersentuh
gamangnya tubuh
dan jemari membasuh
keagungan langit yang cemburu
pada kebebasan nafsu
yang ingin kubunuh

Seribu pintu berpenjaga
setan setan yang mengaji
ayat-ayat surga
di mulut para pendusta

Sebuah jalan yang tak bertepi
baru berarti
bila diri ini mati

No comments:

Post a Comment