Friday 2 November 2012

Bahasa Rasa dan Bahasa Tanda

Bagai jaring laba-laba kau menangkap anganku diam-diam
Dalam kelengangan waktu aku titipkan sedaging harapku di ujung nafasmu

engkau dan aku akan mengurai hidup dan mati kita

kau hanya butuh satu sentuhan
dan aku hanya butuh satu reaksi
cinta tak minta saksi
dan aku tak pernah sanksi
luka akan menguliti rinduku dan
membiarkannya beku di satu fragmen hidupmu

tapi kita sama-sama tahu meski sama-sama tak setuju
aku dan kamu bertemu hanya sekedar untuk saling menitip pilu
entah karena rindu, entah karena mati,
bukan sebuah hal yg tabu, karena pilu bagai hujan yg tak diinginkan muda-mudi yg sedang menikmati hari,
tapi diam-diam hujan menumbuhkan bunga dan warna-warni yg pelan tapi pasti menuntun mereka memahami hidup dan mati,

bahasa rasa dan bahasa tanda jadi perantara kita, engkau dan aku jadi satu dalam luka dan sunyi ini

jadi mari lanjutkan, engkau dengan hasrat diam-diam,
dan aku dengan nyali remuk-redam.

No comments:

Post a Comment